Menapaki kota Kyoto di Prefektur
Kyoto, Jepang, terasa kental aroma tradisional yang masih bertahan
selama ribuan tahun. Tak mengherankan, Kyoto pernah menjadi ibu kota
kekaisaran Jepang tahun 749 hingga tahun 1868.
Warisan
masa lampau itu bertebaran di hampir setiap sudut Kyoto, menawarkan
sisi yang berbeda di negara maju nan modern itu. Begitu banyaknya
warisan masa lampau, sampai-sampai Kyoto mendapat julukan Kota Seribu
Kuil. Ada 1.600 kuil Buddha dan 400 kuil Shinto yang terdapat di Kyoto.
Itulah sebabnya kota ini menjadi
pusat budaya, agama, dan tradisi. Kyoto terlewat dari kerusakan parah
akibat Perang Dunia II sehingga kuil-kuil dan istana masih terjaga
dengan baik. Tak cukup sehari untuk mengunjungi kuil-kuil di Kyoto.
Ketika sempat mengunjungi Kyoto
pada awal Juni, rombongan wartawan dari Indonesia yang diundang Konsulat
Jenderal Indonesia di Osaka dan Osaka Convention and Tourism Bureau
sempat "mencicipi" tiga kuil yang terkenal, yaitu Kiyomizudera,
Tenryu-ji, dan Kinkaku atau Paviliun Emas.
Jalan menanjak dengan toko-toko
cendera mata di kanan dan kiri mengawali perjalanan menuju Kiyomizudera.
Jalanan itu penuh sesak dengan pengunjung. Di kejauhan tampak menjulang
gerbang Kuil Kiyomizudera, kemerahan dalam cahaya sore.
Kiyomizudera berarti air murni.
Kuil ini dibangun tahun 780 semasa periode Heian. Keistimewaan kuil ini
adalah tak ada satu pun paku yang digunakan dalam strukturnya.
Bangunan
utamanya terbuat dari kayu dengan sebuah beranda luas ditopang
pilar-pilar kayu di sisi sebuah bukit. Di bawahnya membentang
pemandangan hijaunya pepohonan nan rimbun. Di kejauhan, tampak
samar-samar Kyoto. Beranda itu merupakan tempat paling terkenal untuk
berfoto bagi pengunjung Kiyomizudera.
Kuil Kiyomizudera |
"Saat musim semi,
sakura yang mekar terlihat sangat indah dari beranda ini. Begitu juga
ketika musim gugur, daun-daun berubah warna merah keemasan," ujar Abi
Irawaty, pemandu dari Hanatour. Di bawah beranda utama, terdapat air
mancur Otowa.
Air yang mengalir dari tiga
pancuran kecil itu diyakini membawa berkah panjang umur, kesuksesan, dan
enteng jodoh. Selama ribuan tahun orang berduyun-duyun mendatangi
tempat ini untuk berdoa memohonkan ketiga hal itu atau sekadar menikmati
kedamaian dan keindahannya Kiyomizudera bisa dikunjungi setiap hari
mulai pukul 06.00 hingga pukul 18.00 dengan biaya 400 yen (sekitar Rp
40.000).
Warisan
budaya Saat pagi menjelang, kaki melangkah memasuki kompleks Kuil
Tenryu-ji di wilayah Arashiyama. Tenryu-ji atau Kuil Naga Surgawi berada
di urutan teratas dalam Lima Kuil Agung Zen di Kyoto. Dibangun tahun
1339 oleh Shogun Ashikaga Takauji (1305-1358), tahun 1994 Tenryu-ji
dimasukkan ke dalam daftar Situs Warisan Budaya Dunia UNESCO.
sumber : http://iyohaa.blogspot.com/2011/08/kyoto-kota-seribu-kuil.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar