Selasa, 15 November 2011

10 Perusahaan Terbesar di Indonesia 2010 ( Versi Majalah Forbes )


1. Telkom Indonesia
Perusahaan penyedia jasa telekomunikas milik pemerintah Indonesia ini merupakan yang terbesar di Indonesia. Telkom merupakan perusahaan terbaik di Indonesia menurut ukuran dari Forbes, dengan menempati posisi ke 684 dalam daftar 2000 perusahaan terbaik dunia.

Perusahaan Telkom Indonesia memiliki nilai pasar sebesar 18 miliar dolar untuk saham yang listing di bursa NYSE, AS. Saham TELKOM per 31 Desember 2008 dimiliki oleh pemerintah Indonesia (52,47%) dan pemegang saham publik (47,53%). Saham TELKOM tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI), New York Stock Exchange (NYSE), London Stock Exchange (LSE) dan Tokyo Stock Exchange, tanpa tercatat. Harga saham TELKOM di BEI pada akhir Desember 2008 sebesar Rp 6.900. Nilai kapitalisasi pasar saham TELKOM pada akhir tahun 2008 mencapai Rp 139,104 miliar atau 12,92 % dari kapitalisasi pasar BEI.

Dengan pencapaian dan pengakuan yang diperoleh TELKOM, penguasaan pasar untuk setiap portofolio bisnisnya, kuatnya kinerja keuangan, serta potensi pertumbuhannya di masa mendatang, TELKOM menjadi model korporasi terbaik Indonesia.


2. Bank Central Asia
Bank Central Asia dan Bank Mandiri merupakan bank-bank Indonesia yang diakui sebagai perusahaan terbaik dunia. Kedua bank yang memiliki cakupan ATM luas di seluruh Indonesia ini menempati posisi ke 796 dalam daftar 2000 perusahaan terbaik dunia versi Forbes di tahun 2010 ini.

Setelah pulih dari krisis keuangan tahun 1998 BCA mengambil langkah besar dgn menjadi perusahaan public di tahun 2000. Penawaran Saham Perdana berlangsung di tahun 2000, dengan menjual saham sebesar 22,55% yang berasal dari divestasi BPPN. Setelah Penawaran Saham Perdana itu, BPPN masih menguasai 70,30% dari seluruh saham BCA. Penawaran saham ke dua dilaksanakan di bulan Juni dan Juli 2001, dengan BPPN mendivestasikan 10% lagi dari saham miliknya di BCA.


3. Bank Mandiri
Bank Mandiri didirikan pada 2 Oktober 1998, sebagai bagian dari program restrukturisasi perbankan yang dilaksanakan oleh pemerintaha Indonesia. Pada bulan Juli 1999, empat bank pemerintah -- Bank Bumi Daya, Bank Dagang Negara, Bank Exim and Bapindo–dilebur menjadi Bank Mandiri.
Masing-masing dari keempat legacy banks memainkan peran yang tak terpisahkan dalam pembangunan perekonomian Indonesia. Sampai dengan hari ini, Bank Mandiri meneruskan tradisi selama lebih dari 140 tahun memberikan kontribusi dalam dunia perbankan dan perekonomian Indonesia.


4. Bank Rakyat Indonesia
Bank Rakyat Indonesia merupakan salah satu bank tertua di Indonesia. Bank ini telah berperan penting sejak didirikan pada tanggal 16 Desember 1895. Bank yang saat ini berusia 114 tahun ini secara resmi menjadi PT. BRI (Persero) Bank ini fokus pemberian fasilitas kredit kepada golongan pengusaha kecil.
Hal ini antara lain tercermin pada perkembangan penyaluran KUK pada tahun 1994 sebesar Rp. 6.419,8 milyar yang meningkat menjadi Rp. 8.231,1 milyar pada tahun 1995 dan pada tahun 1999 sampai dengan bulan September sebesar Rp. 20.466 milyar. Pada tahun 2010 ini menurut Forbes BRI merupakan perusahaan terbaik dunia yang berada di urutan 843


5. Bank Negara Indonesia
Berdiri sejak 1946, BNI yang dahulu dikenal sebagai Bank Negara Indonesia, merupakan bank pertama yang didirikan dan dimiliki oleh Pemerintah Indonesia. Tahun 1992, status hukum dan nama BNI berubah menjadi PT Bank Negara Indonesia (Persero), sementara keputusan untuk menjadi perusahaan publik diwujudkan melalui penawaran saham perdana di pasar modal pada tahun 1996. Pada tahun 2010 ini menurut Forbes BNI merupakan perusahaan terbaik dunia yang berada di urutan 1412.


6. Bumi Resources
Bumi merupakan perusahaan pertambangan batubara dengan pertumbuhan paling cepat di Asia dan tercepat kedua di dunia. Cadangan baru bara Bumi resources merupakan yang terbesar di Indonesia. Perusahaan ini memiliki unit bisnis antara lain: Kaltim Prima Coal, Arutmin Indonesia, Gallo Oil, Enercorp Ltd., Bumi Mauritania A.S, Gorontalo Minerals, Citra Palu Minerals, Herald Resources Ltd., Darma Henwa, dan Fajar Bumi Sakti. Perusahaan ini menempati posisi ke-1533 dari 2000 perusahaan terbaik di dunia.


7. Bank Danamon
PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Bank Danamon) berdiri pada tahun 1956 dengan nama PT Bank Kopra Indonesia. Pada tahun 1976 namanya diganti menjadi Bank Danamon Indonesia. Bank Danamon mengumumkan laba bersih (konsolidasi) setelah pajak sebesar Rp 2.003 miliar untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2005.

Bank Danamon juga mencatat pertumbuhan kredit sebesar 22%, yang mana 54% dari pertumbuhan tersebut disalurkan ke sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah. Perusahaan ini menempati posisi ke-1802 dari 2000 perusahaan terbaik di dunia.
 

8. Perusahaan Gas Negara             
Pada tahun 2009 lalu Perusahaan Gas Negara mencatatkan prestasi yang gemilang. Emiten berkode PGAS ini berhasil mencetak laba bersih hingga 881 persen dibandingkan tahun 2008 lalu. Dalam laporan keuangan 2009-nya PGN membukukan laba bersih sebesar Rp 6,223 triliun dari sebelumnya hanya sebesar Rp 634 millar.

Dalam laporan keuangan itu juga disebutkan bahwa penjualan perseroan naik dari Rp 12,79 triliun pada 2008 menjadi Rp 18,02 triliun di 2009. Kontribusi pendapatan terbesar berasal dari lini distribusi yang mencapai Rp 16,380 triliun. Adapun pada, lini, bisnis transmisi, pendapatan meningkat menjadi Rp 1,62 triliun dari sebelumnya Rp 1,51 triliun. Dengan hasil tersebut, laba usaha PGN pun tercatat naik tajam dari Rp 4,65 triliun di 2008 menjadi Rp 7.676 triliun di 2009. Perusahaan ini menempati posisi ke-1915 dari 2000 perusahaan terbaik di dunia.


9. Semen Gresik
Dominasi Perseroan dalam pangsa pasar domestik hingga 44.4% saat ini, menunjukkan keunggulan reputasi yang mencerminkan kekuatan corporate dan brand image Perseroan. PT Semen Gresik (Persero) Tbk. merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri semen.
Pada tanggal 8 Juli 1991 Semen Gresik tercatat di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya serta merupakan BUMN pertama yang go public dengan menjual 40 juta lembar saham kepada masyarakat. Perusahaan ini menempati posisi ke-1977 dari 2000 perusahaan terbaik di dunia.


10. PT Bukit Asam
PT Bukit Asam (Persero) Tbk, untuk tahun buku 2009 menetapkan dividen final sebesar Rp 1,228 triliun,yakni 54 persen dari laba bersih perseroan tahun buku 2009 sebesar Rp 2,778 triliun. Dari laba tersebut, manajemen PTBA mengalokasikan dana CSR untuk Kemitraan & Bina Lingkungan masing-masing 2 persen dari laba, sebesar masing-masing Rp 54,6 miliar sehinga total Rp 109 miliar. Dibandingkan dengan dividen tahun buku 2008 sebesar Rp 853,9 miliar dari total laba bersih Rp 1,707 triliun, maka dividen yang dibagikan PTBA untuk tahun buku 2009 naik 43,8 persen. 


Jika kita lihat perusahaan perbankan mendominasi, alasannya adlh karena perbankan mempunyai jaringan yg sngt luas sehingga jika perusahaan ini sehat maka dapat dipastikan pertumbuhannyapun akan sehat pula, sehingga dampaknya perusahan-perusahan ini bisa memiliki aset yang sangat besar.      


sumber : http://www.kaskus.us/showthread.php?p=299470229#post299470229

8 alasan mengapa orang takut dioperasi


Operasi merupakan terminologi untuk menyebut suatu tindakan pembedahan yang dilakukan oleh para tenaga medis.
Adapun bidang yang menangani tindakan operasi ini disebut Surgery, dan ahli surgery disebut Surgeon (ahli bedah).
Saat seorang pasien diputuskan untuk dilakukan operasi terhadapnya, tentunya bukan keputusan yang mudah, juga bukan keputusan yang menggembirakan. Tindak pembedahan tentunya identik dengan rasa sakit sebelum dan sesudah operasi. Belum lagi efek samping yang mungkin saja terjadi di belakang hari nanti. Berikut ini adalah 8 alasan mengapa orang takut dioperasi.


1.Takut mati
Ini adalah alasan yang paling sering disebutkan oleh para pasien. Kegagalan operasi yang sering diekspos di media memberi kesan bahwa ‘operasi sama dengan mengantar nyawa’. Padahal kita tahu bahwa dokter tidak dididik untuk menjadi pembunuh profesional, apalagi sampai mempertaruhkan profesinya. Di ruangan operasi, dokter tidak sendirian. Ia harus dibantu oleh asisten dan dokter anestesi. Tidak mungkin ia mengerjakannya sendirian. Masing-masing dokter akan melakukan kerja sama dan mekanisme kontrol yang baik agar operasi berjalan lancar.

Alasan takut mati memang sangat manusiawi. Ini juga mengingatkan dokter bahwa tidak semua orang siap dioperasi. Karena itu para ahli medis harus berhati-hati dan mempersiapkan segala sesuatu dengan benar, tanpa ada kekeliruan sedikitpun. Para pasien juga diperkenankan untuk bertanya kepada dokter tentang resiko-resiko yang mungkin dihadapi jika ia menjalani operasi pembedahan itu. 


2. Takut operasi tidak menyembuhkan
Operasi ini merupakan tindak pembedahan untuk mengatasi masalah langsung pada tempatnya. Misalnya operasi Tonsilectomy, yaitu mengangkat tonsil (amandel). Biasanya dilakukan pada amandel yang membesar tanpa alasan yang jelas sehingga mengganggu jalan nafas. Tapi, mungkin saja setelah dioperasi pun, ternyata masih ada gangguan lain yang menyebabkan terganggunya nafas. Untuk itu, dokter memang benar-benar harus memahami seberapa penting operasi ini dan seberapa besar kemungkinan sembuhnya. Pasien berhak tahu dan tanyakanlah hal itu pada dokter yang bersangkutan.


3. Takut tidak sanggup menanggung biaya operasi
Operasi tentu butuh biaya, mulai dari biaya ruangan, obat anestesi, dan para dokternya. Tidak ada operasi yang gratis, kecuali ada pihak ketiga yang menanggung pembiayaan tersebut. Untuk mengantisipasi hal ini, seyogyanya masing-masing kita sudah memiliki asuransi kesehatan yang menanggung pembiayaan operasi. Jika tidak memiliki asuransi, kita harus siap dengan harta yang dimiliki saat ini. Jika ternyata harta tersebut tidak mencukupi, mungkin cara seperti ‘Koin Cinta Untuk Bilqis’ bisa menggugah rasa peduli masyarakat untuk membantu.

Mahalnya biaya operasi semata-mata bukan karena honor dokternya yang tinggi, melainkan karena menggunakan peralatan modern yang disediakan oleh pihak rumah sakit. Seringkali dokter melakukannya secara gratis, tapi ruangan operasi hingga ruang perawatannya tetap saja harus dibayar mahal.


4. Takut efek samping pasca operasi
Operasi dilakukan dalam ruangan yang sudah disterilkan, menggunakan alat-alat yang steril, cahaya dan temperatur ruangan yang disesuaikan, sehingga pre dan pasca operasi diharapkan memberikan hasil yang optimal. Tapi tetap saja ada efek samping yang harus diperhatikan. Efek samping ini bisa muncul dari eksternal maupun internal. Eksternal misalnya infeksi dari luar. Internal misalnya tidak selera makan, sakit kepala, mula, muntah, dan sebagainya. Maka sebelum dilakukan operasi, tanyakan kepada dokter tentang efek samping yang mungkin muncul pasca operasi, agar calon pasien siap menghadapinya. Jika tidak siap, jangan lakukan operasi.


5. Takut menjadi cacat (contoh amputasi, pengangkatan payudara, dan sebagainya)
Membedah suatu organ dan mengangkatnya akan membuat pasien kehilangan aset berharganya. Misalnya pada pengangkatan payudara (Radical Mammaectomy) pada kasus kanker payudara. Ini tentu membuat wanita yang bersangkutan akan menjadi minder, rendah diri, dan sebagainya. Tapi di lain sisi, jika tidak dilakukan pengangkatan, kemungkinannya akan jadi lebih buruk, bahkan bisa mengancam nyawa. Terhadap kondisi ini, sangat diperlukan dukungan dari keluarga, handai taulan, dan sahabat. Rata-rata calon pasien akan merasa amat sangat sedih, depresi, takut saat menghadapi situasi seperti ini. Namun dengan dukungan yang kuat, tentunya hal itu bisa dilewati dengan baik.


6. Takut tidak bisa hidup secara normal lagi
Pameo tentang operasi yang bisa membuat orang cacat seumur hidup membuat kata ‘operasi’ serasa ditabukan. Siapa sih yang suka tindakan invasiv ini? Bahkan dokter sekalipun harus berfikir sungguh-sungguh dalam memberikan keputusan operasi atau tidak. Misalkan pada kasus amputasi organ. Saat masih co-ass, saya kebetulan pernah bertemu dengan seorang pasien yang menderita kanker pada daerah penisnya. Mau tidak mau, aset berharganya itu harus dibuang. Jika tidak, kanker itu akan menyebar. Walaupun dirasa sangat berat, ia akhirnya bersedia. Pilihannya saat itu, menderita berkepanjangan atau membuang salah satu organnya dan bertahan hidup. Tentunya ia lebih memilih untuk bertahan hidup.


7. Takut menjadi sorotan teman, keluarga, publik, dan sebagainya
Keputusan operasi biasanya mendapat perhatian khusus dari teman, keluarga, dan lain-lain. Ini dikarenakan karena tidak semua orang mengalami hal yang sama. Bahkan pada kasus yang mirip tapi tidak sama, ada yang mengaku bisa sembuh tanpa operasi, sehingga keputusan operasi tentunya menjadi perdebatan sengit. Jangankan antara mereka dari kalangan non medis, bahkan dari medis sekalipun akan mempertanyakan, “Apa keputusan operasi itu sudah benar atau harus dipertimbangkan lagi?” Dokter yang bersangkutan harus rajin-rajin berdiskusi dengan yang lebih senior untuk mendapatkan pandangan yang lebih valid.


8. Takut alat operasi tertinggal di dalam tubuh
Kasus ini pernah terjadi tapi tidak bisa dikatakan sering. Penyebabnya adalah keteledoran. Jika dikaji lebih jauh, penyebabnya paling sering adalah keletihan, tidak konsentrasi, problem eksternal, beban psikologis, dan sebagainya. Dokter yang melakukan keteledoran semacam ini tentu dipandang sebelah mata oleh sejawat yang lain, dan tentunya hal itu bukan sesuatu yang menyenangkan.               

sumber : http://www.kaskus.us/showthread.php?t=5583297