Wajah pendidikan kembali tercoreng. Adegan tak sepantasnya dilakukan
pasangan pelajar SMP beredar luas di masyarakat Gunungkidul, Yogyakarta.
Dalam rakaman video amatir, sepasang ABG digerebek saat berhubungan
layaknya suami istri. Diduga rekaman menggunakan ponsel berdurasi 6.39
menit.
Gambar video tersebut diduga direkam sejumlah remaja yang akan menangkap keduanya, saat melakukan aksi asusila di tengah hutan. Dari rekaman video yang beredar luas melalui ponsel, terlihat beberapa orang merekam adegan mesum kedua pasangan ABG ini, sebelum menangkapnya. Terlihat didalam video perempuan yang masih berusia belasan menggunakan seragam sekolah menengah pertama.
Setelah berhasil ditangkap, masih dalam rekaman video tersebut, terlihat laki-laki berhasil melarikan diri. Perempuan di dalam video tersebut lalu menangis ketika tahu warga sudah mengepungnya, dan hanya memanggil nama Roni yang diduga nama pacarnya.
Salah seorang warga yang pernah melihat video tersebut menyayangkan tindakan penyebaran video yang tidak layak dilihat oleh masyarakat dalam bulan puasa ini. ”Sangat sayang sekali mengapa ada orang yang menyebarkan video tersebut, apalagi ini bulan puasa,” ujar Nugroho, salah seorang warga Gunungkidul, Kamis (25/8/2011).
Dihubungi terpisah, aktivis Perhimpunan Berencana Indonesia (PKBI) Rino Caroko mengaku prihatin dengan perilaku seks kalangan remaja. Ia menengarai ada sistem pendidikan yang perlu dibenahi, sehingga anak atau remaja dapat mengekspresikan kegiatan secara maksimal guna menekan kegiatan negatif.
“Pemerintah daerah harus segera melakukan penyuluhan pendidikan seks dikalangan pelajar. Peran pendidik sangat diharapkan dalam memberikan pengetahuan tentang seks,”ujarnya.
Selain itu, orangtua juga turut menjadi kontributor terbesar dalam memberikan efek positif maupun negatif pada diri anak. ”Orangtua perlu meningkatkan pengawasan terhadap anaknya, dan memberikan pemahaman tentang nilai agama, sehingga anak tidak berperilaku menyimpang,” pungkasnya.
Gambar video tersebut diduga direkam sejumlah remaja yang akan menangkap keduanya, saat melakukan aksi asusila di tengah hutan. Dari rekaman video yang beredar luas melalui ponsel, terlihat beberapa orang merekam adegan mesum kedua pasangan ABG ini, sebelum menangkapnya. Terlihat didalam video perempuan yang masih berusia belasan menggunakan seragam sekolah menengah pertama.
Setelah berhasil ditangkap, masih dalam rekaman video tersebut, terlihat laki-laki berhasil melarikan diri. Perempuan di dalam video tersebut lalu menangis ketika tahu warga sudah mengepungnya, dan hanya memanggil nama Roni yang diduga nama pacarnya.
Salah seorang warga yang pernah melihat video tersebut menyayangkan tindakan penyebaran video yang tidak layak dilihat oleh masyarakat dalam bulan puasa ini. ”Sangat sayang sekali mengapa ada orang yang menyebarkan video tersebut, apalagi ini bulan puasa,” ujar Nugroho, salah seorang warga Gunungkidul, Kamis (25/8/2011).
Dihubungi terpisah, aktivis Perhimpunan Berencana Indonesia (PKBI) Rino Caroko mengaku prihatin dengan perilaku seks kalangan remaja. Ia menengarai ada sistem pendidikan yang perlu dibenahi, sehingga anak atau remaja dapat mengekspresikan kegiatan secara maksimal guna menekan kegiatan negatif.
“Pemerintah daerah harus segera melakukan penyuluhan pendidikan seks dikalangan pelajar. Peran pendidik sangat diharapkan dalam memberikan pengetahuan tentang seks,”ujarnya.
Selain itu, orangtua juga turut menjadi kontributor terbesar dalam memberikan efek positif maupun negatif pada diri anak. ”Orangtua perlu meningkatkan pengawasan terhadap anaknya, dan memberikan pemahaman tentang nilai agama, sehingga anak tidak berperilaku menyimpang,” pungkasnya.
sumber : http://forum.vivanews.com/showthread.php?t=179345
Tidak ada komentar:
Posting Komentar