Untuk sebuah kota super modern, Seoul ternyata memiliki banyak tempat
bersejarah dan tradisional yang terawat baik serta menarik untuk
dikunjungi.
Bagi yang baru pertama kali main ke Seoul,
mengunjungi istana ini adalah hal yang wajib selain juga mencoba pasar
nyaris 24 jam, Dongdaemun. Walau memiliki beberapa kesamaan, banyak hal
asyik yang bisa dinikmati selama berkeliling istana-istana ini.
Changdeokgung
Istana
ini merupakan salah satu istana termegah yang dibangun oleh para raja
dari dinasti Joseon. Changdeokgung terletak di Jongno, daerah pusat
turis.
Saat penjajahan Jepang, istana ini hancur sampai yang
tersisa hanya tiga puluh persennya. Namun, setelah mengalami beberapa
kali restorasi, Changdeokgung masih terlihat sebagai salah satu istana
terindah.
Salah
satu bagian tercantik dari istana ini adalah Huwon, taman belakang
dengan kolam yang di tengahnya terdapat taman tambahan buatan manusia.
Di pinggir kolam terdapat paviliun kecil yang kabarnya sering digunakan
para putri saat mereka ingin menikmati waktu santai.
Di
sekeliling kolam, terlihat berbagai pohon yang akan berubah warna sesuai
musimnya. Kebetulan, saya ke sana pada musim gugur, sehingga dedauan
berwarna kemerahan memenuhi hamparan taman sementara pohon-pohon
terlihat mulai mengering.
Mengelilingi
istana ini juga perlu stamina kuat karena lokasinya yang agak berbukit.
Taman-taman indah ini terletak di bagian belakang dan agak menurun.
Sehingga untuk melihat bagian depan istana, termasuk ruang utama dan
ruang lainnya, harus sedikit olah raga.
Seperti
juga di istana lain, pada jam-jam tertentu, di depan istana akan
dilakukan prosesi pertukaran pengawal. Selain taman yang indah, prosesi
ini termasuk salah satu hal yang ditunggu-tunggu para turis.
Gyeongbokgung
Istana
ini merupakan yang terbesar di tengah kota Seoul sekaligus merupakan
istana tertua peninggalan dinasti Joseon. Di bagian depan istana
terdapat halaman luas yang juga menjadi lokasi pemotretan yang keren,
Gwanghwamun. Untuk masuk ke istana ini, kita harus membayar 1000 won.
Cara termudah untuk mencapai istana menggunakan kereta bawah tanah jalur tiga atau oranye dan keluar di pintu keluar nomer 5.
Di
dalam kompleks istana ini ada dua gedung utama, paviliun Gyeonghoeru
dan aula Geunjeongjeon. Yang terakhir ini adalah aula raja mengumpulkan
para bawahannya untuk suatu pertemuan penting, sekaligus tempat
penahbisan raja baru.
Paviliun
Gyeonghoeru menjadi tempat yang paling dikunjungi turis karena
dikelilingi oleh kolam teratai. Taman di sekelilingnya menawarkan
arsitektur taman yang megah.
Seperti juga Chadeokgung, pada
jam-jam tertentu berlangsung prosesi pertukaran penjaga istana. Karena
istana ini lebih besar, skala prosesi pertukaran ini pun lebih besar dan
meriah.
Yang
menarik adalah rombongan penjaga istana ini juga mengelilingi istana
sehingga kita tidak perlu mencegat di bagian depan istana.
Berdekatan
dengan istana Gyeongbokgung, terdapat Museum National Tradisional
Rakyat Korea yang menyimpan sekitar 4000 benda yang mewakili gaya hidup
tradisional Korea.
Berhubung saya kurang begitu menikmati
museum, saya hanya menikmati museum ini di bagian luarnya yang menurut
saya juga cukup asyik, terutama anak-anak kecil yang bermain di
patung-patung kecil di depan halaman museum.
Deoksugung
Istana
terakhir yang saya kunjungi adalah Deoksugung. Istana ini bisa dibilang
yang paling baru dibanding istana-istana sebelumnya. Awalnya, istana
ini merupakan tempat tinggal pangeran Wolsan, kakak raja Seongjong,
tetapi kemudian dijadikan istana utama bagi raja-raja sesudahnya sampai
akhirnya penjajahan Jepang.
Nama
Deoksugung berarti istana kebajikan abadi. Nama ini diberikan oleh anak
raja Gojong yang merupakan raja terakhir dari dinasti Joseon.
Dibanding
dua istana sebelumnya, terus terang istana ini tidak megah dan tidak
terlalu banyak hal yang menarik untuk dinikmati. Aula rajanya pun
terlihat lebih kecil. Yang menarik adalah masih terdapatnya lonceng
besar di sisi kiri istana. Halaman tengahnya juga masih sering digunakan
untuk konser musik tradisional korea, seperti pansori.
Di
belakang istana Deoksugung ini juga terdapat Museum Seni dengan
bangunan arsitek bergaya Eropa. Taman dan jalan setapak menuju museum
ini memang manis. Buat yang mencari lokasi tenang untuk berpacaran,
istana ini bisa dibilang jadi lokasi paling tepat. Romantis sekali.
Sayang, saya melenggang sendiri. Judulnya, gigit jari.
sumber : http://id.travel.yahoo.com/jalan-jalan/245-kutu-loncat-keliling-istana-seoul
Tidak ada komentar:
Posting Komentar